RAPAT PENYAMPAIN LAPORAN PENYUSUNAN RAPERDA DIY TENTANG KESEHATAN JIWA KEPADA PENGUSUL


RULY NINDASARI SIHMAWATI, S.H.
diposting pada 29 Juli 2022

Hari/tanggal     : Jumat, 29 Juli 2022

Pukul                   : 13. 00 wib s.d selesai

Tempat               : Ruang banggar Lt 2 DPRD DIY

Peserta 

1.     Komisi pimpinan dan anggota D DPRD DIY

2.     Dinas Kesehatan DIY

3.     Direktur RS Grasia

4.     Biro Bina Mental Spiritual Setda DIY

5.     Bappeda DIY

6.     Biro Hukum Setda DIY

7.     Sekretariat DPRD DIY

8.     CV Multi Dimensi dan Tenaga Ahli

9.     Perancang Kanwil kemenkumham DIY  ( Ni Made Wulan, SH,MH dan Ruly Nindasari S, SH,MH)

Agenda : Penyampaian Laporan Penyusunan Raperda Kesehatan Jiwa kepada Pengusul.

Jalannya Rapat :

1.       Rapat dibuka pukul 13.30 Wib oleh Ketua Komisi D dilanjutkan pemaparan secara singkat dari tim Penyusun.

2.       Pemaparan materi muatan raperda oleh Tim penyusun sebagai berikut :

a.       latar belakang penyusunan : isu kesehatan jiwa baik secara nasional maupun internasional

b.       Anggaran belanja untuk kesehatan jiwa masih kecil dibandingkan jumlah APBD yang tersedia, padahal DIY menduduki peringkat kedua isu kesehatan jiwa dari jumlah Kasus kesehatan jiwa.

c.       DIM peyelenggaraan Kesehatan Jiwa antara lain :

-          Anggaran belum optimal;

-          kesadaran masyarakat masih kurang;

-          Penanganan hanya ditingkat keluarga belum ada komitmen bersama

-          Jumlah tenaga kesehatan/SDM

-          koordinasi lintas sektor belum optimal

-          standar pelayanan minimal pelayanan ODGJ belum memadai.

-          stigma negatif terhdap ODGJ dan ODMK yang dianggap belum layak untuk berkerja dan berinteraksi dengan orang normal.

d.       Faktor penyebab gangguan kesehatan jiwa, yaitu : faktor kesulitan ekonomi, kecanduan gadget, perudungan, buliying, perceraian dan perselingkuhan,

e.       beberapa faktor pendukung penanganan Kesehatan Jiwa atara lain :

-          pelayanan RS dan puskesmas;

-          Adanya kader-kader

-          Kepedulian tokoh masyarakat dan masyarkaat sekitar

-          dukungan LSM

f.        Penyebab utama yaitu keragu-raguan dokter dalam mendefiniskan sakit jiwa serta keluarga tidak melaporkan sehingga terlambat penanganan.

3.       Diskusi dan Masukan Peserta rapat:

-          Perlunya penyediaan tenaga pendampinguntuk masalah-masalah kesehatan jiwa dimasyarkaat. ( TPKJM di masing-masing kapanewon)

-          bagaimana mengenai antisipasi penanganan potensi penyalahgunaan obat untuk ODGJ?

-          untuk kader keswa terkait penganggaran masih sedikit sehigga dimasukkan sebagai peran serta masyarakat

-          Bappeda menyarankan pertemuan untuk menggali masukan terlebih dahlu untuk penyempurnaan draft.

4.       Rapat ditutup pada pukul 15.00 wib 

Komentar (0)